Inilah Dampak Negatif Fintech Bagi Masyarakat!

Pernah gak sih membayangkan rumah didatangi debt collector padahal bukan nasabah lembaga keuangan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi karena adanya pencurian identitas, yang kemudian dipermudah dengan keberadaan fintech. Inilah salah satu dampak negatif fintech bagi masyarakat!

Perkembangan teknologi memang tidak bisa dibendung. Apalagi pasti ada manfaatnya bagi masyarakat. Namun tanpa pengawasan yang ketat dari pemerintah, perkembangan teknologi ini malah bisa menjadi pedang bermata dua.

Dampak negatif fintech, memungkinkan terjadinya kasus pencurian identitas untuk pengajuan kredit online. Maka dari itu, hindari memberikan swafoto KTP sembarangan.

Kasus pencurian identitas untuk pengajuan kredit online bukanlah hal yang langka. Banyak kasus serupa yang dapat ditemukan di situs https://mediakonsumen.com/. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa hal ini bisa terjadi?

Jawabannya tentu saja karena sistem verifikasi fintech yang masih lemah. Sebagian besar pengajuan kredit online akan diproses hanya dengan swafoto Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dan semakin diperburuk dengan keberadaan digital banking, yang memungkinkan untuk membuka rekening bank secara online. Padahal swafoto KTP tersebut bisa saja didapatkan dari black market.

Ujung-ujungnya yang dirugikan adalah masyarakat. Apalagi jika yang bersangkutan sedang mau membeli rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bank. Pengajuan KPR-nya sudah pasti akan ditolak oleh bank. Dan sambil menunggu penyelesaian kasus pencurian identitas tersebut, rumah yang mau dibeli bisa saja sudah habis atau harganya sudah naik.

Akhir kata, sebisa mungkin hindari swafoto KTP untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Dan sambil berharap ke depannya sistem verifikasi fintech bisa lebih diperketat.